Aileen Punya Pacar?
Aileen turun pelan-pelan dari motor besar milik Zergan. Ah, jujur saja Aileen kurang suka motor model seperti milik Zergan. Ribet, katanya.
Dulu, Om Papanya juga suka pakai motor seperti itu. Tapi, tidak lagi setelah Aileen ngomel-ngomel karena mengeluh motor itu terlalu tinggi untuknya. Padahal, Aileen juga tidak pendek, kok. Cuma, gadis itu memang gak mau ribet saja.
Tapi, pengecualian untuk Zergan. Karena dia ganteng, kata Aileen.
“Mau mampir dulu, Kak?”
Sebenarnya Aileen hanya basa basi saja, sih. Ia tahu kalau di rumah sudah ada Javier yang pulang kerja lebih cepat dari biasanya. Bahaya kalau ia tahu Aileen pulang sekolah diantar oleh cowok. Bisa-bisa Zergan diintrogasi panjang kali lebar oleh Om Papa. Aileen berharap Zergan menolak tawarannya.
“Gak usah, Ai. Langsung pulang aja.”
YES! Tentu saja Aileen bersorak dalam hatinya. Tapi, sebisa mungkin ia melanjurkan basa basinya agar terlihat lebih natural.
“Bener, nih?”
Zergan menjawab dengan anggukan. Kemudian laki-laki itu memakai helmnya kembali.
“Yaudah, hati-hati ya, Kak.”
Zergan mengangguk sekali lagi sebelum benar-benar menghilang dari pandangannya.
“DOR!”
“ARGHH!”
Rasanya Aileen ingin melayangkan pukulan kepada orang yang berani-beraninya mengejutkannya.
“NGAPAIN SIH?”
“Gue cariin ternyata lo pulang sama Zergan.”
Itu suara Calvian. Entah apa yang Sepupunya lakukan saat ini di depan rumahnya. Bukannya langsung pulang.
“Kak Zergan yang nawarin pulang bareng.”
Calvian hanya mengangguk-angguk saja. Pura-pura mengerti, padahal ia paham itu hanya modus. Entah temannya atau sepupunya yang modus.
“Lo ngapain kesini?”
“Gak tau, dipanggil Bapak lo.”
Calvian masuk lebih dulu ke dalam rumah, meninggalkan Aileen beberapa langkah di belakangnya.
Aileen berlari kecil menyusul langkah Calvian. “Ngapain Om Papa nyuruh lo kesini?”
Calvian menggedikan bahunya. “Ya mana gue tau?”
Ketika Calvian membuka pintu utama, mereka dikejutkan dengan sosok Javier yang sudah berdiri di balik pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
“Om,” sapa Calvian berusaha menghilangkan kecanggungan yang datang secara tiba-tiba.
Sedangkan Aileen, gadis itu berusaha menormalkan degup jantungnya karena dikejutkan dua kali berturut-turut.
Javier menatap Calvian serius. “Cal, Ai punya pacar, ya?”
“Gak tau. Tapi, dia lagi deketin cowok.”
“CALVIAN BACOT!”